Media Kartu Debokan

Belajar Kalimat Majemuk dan Konjungsi dengan Bermain Kartu Debokan

Ditulis oleh Titin Safitri, dipublikasi pada 24 September 2024 dalam kategori Ruang Guru

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada materi kalimat majemuk dan konjungsi (kata penghubung) sering kali dianggap abstrak dan membosankan oleh siswa, terutama di kelas empat sekolah dasar. Dalam situasi ini, siswa cenderung kurang tertarik jika metode pembelajaran hanya berpusat pada pengerjaan Lembar Kerja (LK) atau menonton video, karena kegiatan tersebut dirasa kurang interaktif dan tidak sesuai dengan karakter anak usia sekolah dasar yang memiliki kebutuhan untuk bergerak dan bermain. Anak-anak pada tahap ini lebih menyukai kegiatan yang melibatkan permainan atau aktivitas fisik yang menantang rasa penasaran mereka.

Permasalahan ini terlihat dalam rendahnya partisipasi aktif siswa dan cepatnya rasa bosan muncul saat proses pembelajaran berlangsung. Sebagai akibatnya, pemahaman siswa terhadap materi kalimat majemuk dan penggunaan konjungsi menjadi kurang optimal, karena pembelajaran yang bersifat pasif kurang dapat memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis, aktif berkomunikasi, dan mempraktikkan keterampilan menyusun kalimat secara langsung.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan inovasi dalam metode dan media pembelajaran yang mampu menarik minat siswa, membuat pembelajaran lebih hidup, serta merangsang keterlibatan aktif mereka. Salah satu media yang dapat digunakan adalah Kartu Debokan. Media Kartu Debokan memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif, karena melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan mencocokkan kalimat tunggal dan menggabungkannya menjadi kalimat majemuk menggunakan kata penghubung yang sesuai. Siswa diajak untuk bermain sambil belajar, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton.

Penggunaan kartu Debokan sebagai media pembelajaran tidak hanya menekankan aspek kognitif melalui pemahaman kalimat majemuk dan konjungsi, tetapi juga melibatkan aspek sosial dan emosional, seperti kerja sama antar siswa dalam kelompok, kompetisi sehat, serta pengembangan keterampilan komunikasi. Dengan demikian, media ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, memperpanjang durasi fokus mereka, serta membantu mereka memahami konsep kalimat majemuk dan konjungsi dengan lebih baik melalui pengalaman langsung dan aktivitas yang menarik.

Pembuatan Kartu Debokan ini juga sangatlah mudah, kita bisa memanfaatkan aplikasi Canva dengan cara sebagai berikut:

  1. Masuk ke Akun Canva:
    • Buka Canva.com dan login menggunakan akun Anda. Jika belum punya akun, Anda bisa mendaftar gratis.
  2. Pilih Jenis Desain:
    • Pada halaman utama Canva, ketik “Card” atau “Kartu” di kolom pencarian.
    • Pilih template “Card” untuk mulai membuat kartu Debokan Anda.
  3. Pilih Template Kartu:
    • Canva menyediakan berbagai template kartu yang sudah dirancang. Pilih template yang paling sesuai dengan tema kartu Debokan Anda.
    • Anda juga bisa memulai dari desain kosong jika ingin membuatnya sepenuhnya sendiri.
  4. Sesuaikan Teks:
    • Klik pada area teks di template dan ubah kalimat sesuai dengan yang anda inginkan.
    • Anda dapat mengubah font, ukuran, warna, dan gaya teks dengan toolbar yang ada di atas editor.
  5. Tambahkan Elemen Visual:
    • Anda bisa menambahkan gambar, ikon, atau ilustrasi dari perpustakaan Canva. Cukup klik “Elements” di sidebar kiri dan cari elemen yang diinginkan.
    • Jika ingin menggunakan gambar sendiri, klik “Uploads” dan unggah gambar dari perangkat Anda.
  6. Atur Tata Letak:
    • Seret elemen-elemen seperti gambar, ikon, dan teks sesuai keinginan Anda. Pastikan tata letak terlihat seimbang dan pesan mudah terbaca.
  7. Ganti Warna Latar Belakang:
    • Klik latar belakang kartu, lalu pilih warna yang sesuai dengan tema kartu Debokan Anda. Gunakan palet warna yang harmonis agar tampilan lebih menarik.
  8. Simpan atau Cetak:
    • Setelah selesai mendesain, klik tombol “Share” di kanan atas, lalu pilih opsi untuk mengunduh kartu dalam format JPEG, PNG, atau PDF.
    • Jika ingin mencetak, pastikan memilih format PDF untuk kualitas cetak yang lebih baik.
  9. Menggunting Kartu Debokan
    • Setelah di cetak lapisi kertas dengan solasi bening agar kartu lebih menarik dan tidak mudah sobek.
    • Gunting sesuai ukuran kartu Debokan
    • Kartu siap digunakan

Lalu, Bagaimana sih Cara Memainkan Kartu Debokan dalam pembelajaran?

Adapun Cara Penggunaan Media Kartu Debokan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 dengan materi kalimat majemuk dan konjungsi (kata penghubung) adalah sebagai berikut:

  1. Sebelum permainan di mulai murid sudah dibekali materi kalimat majemuk dan konjungsi (kata penghubung)
  2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
  3. Setiap kelompok menunjuk 1 anggota kelompok untuk hompimpa merebutkan urutan main Kartu Debokan
  4. Setiap kelompok harus berhasil membuka 10 kartu, jika kartu yang dibuka lebih dari 10 kartu, siswa boleh memilih kartu yang mereka disepakati bersama, dalam hal ini setiap kelompok diberikan kesempatan waktu 2 menit.
  5. Setelah mendapatkan 10 kartu, semua anggota kelompok mendiskusikan dan mengerjakan setiap kartu dibuku tulis Bahasa Indonesia
  6. Setiap kartu Debokan terdiri dari kalimat tunggal, dan murid diminta untuk menambahkan konjungsi (kata penghubung) dan meneruskan kalimat berikutnya dengan mendiskusikan bersama anggota kelompok.
  7. Selama proses diskusi kelompok guru mendampingi dan menjawab pertanyaan dari siswa jika ada yang mengajukan pertanyaan.
  8. Guru mengevaluasi hasil kerja kelompok dengan membahas kalimat majemuk yang telah disusun oleh masing-masing kelompok. Guru memberikan umpan balik mengenai penggunaan kata penghubung dan kesesuaian makna antara dua kalimat yang digabungkan.
  9. Sebagai penutup, guru memberikan kesimpulan bahwa media kartu Debokan membantu siswa lebih memahami dan mempraktikkan penyusunan kalimat majemuk dengan cara yang menyenangkan dan melibatkan kerjasama kelompok.

Setelah belajar menggunakan media kartu Debokan, banyak siswa yang merasakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan menarik. Mereka merasa antusias karena pembelajaran yang biasanya berlangsung secara pasif kini diubah menjadi kegiatan interaktif yang melibatkan permainan. Siswa merasakan adanya perubahan suasana belajar yang lebih hidup dan dinamis.

Sebagian besar siswa mengaku merasa lebih bersemangat dan tertantang saat harus mencari menambahkan kalimat dan menyusun kalimat majemuk dengan kata penghubung yang tepat. Mereka juga senang karena bisa bekerja sama dengan teman-teman mereka, saling berdiskusi, dan bahkan sedikit berkompetisi untuk menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat. Aktivitas yang memadukan permainan ini membuat mereka lebih fokus dan terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga tidak mudah merasa bosan.